categorycal

Sabtu, 07 Mei 2011

Menolong Kebakaran tak Perlu Gaduh

Sebuah Kelompok Sirkus terkenal datang ke sebuah daerah pinggiran Amerika. para penduduk bersama anak-anak mereka berbondong-bondong mendatanginya. Di antara antrian panjang yang terdapat di depan loket karcis terdapat seorang petani yang rendah hati. Ia berdiri bangga bersama istri dan ke empat anaknya yang sangat gembira dengan kesempatan ini.

akhirnya datang juga giliranya untuk membeli karcis masuk untuk dirinya dan keluarganya. namun harga yang di sebutkan oleh penjual ini bagai petir yang menyambar di kepalanya, karena harganya melebihi uang yang dia punya. sejenak ia tetap berdiri dan tidak tahu apa yang dia lakukan. Tanganya merogoh uang di sakunya dan keringat mengucur di dahinya. sementara istrinya mulai panik dan anak-anaknya melihat kepadanya dangan penuh tanda tanya dan gelisah.

namun ada seseorang lelaki yang berada di belakangnya mengetahui apa yang terjadi. ia mengeluarkan beberapa lembar uang dar sakunya kemudian menjatuhkanya di tanah. lalu ia memegang bahu petani di depan nya dan berkata,
" MAaf tuan , Uang anda jatuh..." setelah itu ia menunduk untuk mengambil uang memberikanya kepada petani didepanya tersebut.

Petani ini melihat kepada lelaki di belakangnya ini kemudian airmatanya jatuh dari kelopak matanya penuh arti dan berkata ,

"Terima kasih Tuan ... Terima kasih banyak . saya tidak akan melupakan kebaikan anda selama hidup saya."



di ambil dari " Lubang pada tembok akal , Basel syaikhu"

"sebuah kebaikan yang tulus begitu menyenangkan dan menyentuh ,..

by praja-210475

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip