categorycal

Rabu, 11 Mei 2011

Lebih baik berkata Saya Bisa daripada berpikir Saya tidak akan bisa


Malam ini saat apel malam , saya mendengar perhatian / ceramah dari pembina yang cukup menginspirasi. Dia membahas tentang keterbatasan ..
Mari kita jujur pada diri kita , sesering apa kita melakukan yang seharusnya kita lakukan, sekuat apa semangat kita untuk mendapat apa yang kita inginkan, seberapa jauh kita melangkah untuk berusaha dapat apa yang kita cita-citakan.
Jika memang kita melangkah , langkah kita sering tersendat, semangat kita sering kendur. Seandai nya ketika kau bertanya kenapa kau tidak belajar ?? “ kita kadang menjawab , malas ga punya meja belajar”, ga punya buku , percuma ga kan ngerti. Dan sebagainya.
Ya kita sering beralasan menggunakan keterbatasan kita untuk mengatakan tidak akan bisa. Kita menjadi pesimis ketika teman mengikuti kursus disana sini dan kita tidak. Kita pesimis bahwa kita bisa berprestasi seperti mereka. Kita pesimis ketika kita ingin masuk sebuah universitas terkenal namun terbentur masalah biaya. Kita tiba-tiba pesimis ketika kita gagal masuk pada kampus idola kita.
Kita kadang jatuh dan salahnya kita enggan untuk menyeka luka itu lalu berdiri kemudian melangkah lagi.
Kawan jika memang kita sering merasa kita tidak bisa karena keterbatasan kita.
Mari bicara  tentang keterbatasan :


Dia bernama maulud , Ia menempuh perjalanan dari Aljazair-Kairo selama 4 hari melalui jalur darat (Bus). Bayangkan dia bisa pergi seorang diri diatas papan rodanya, naik turun mobil (Aljazair-Libia-Mesir) selama berhari-hari bisa sampai juga ke Kairo. Ia datang ke Kairo untuk melanjutkan studi di Ma’had Qiroat, karena ia telah hafal Alqur’an. Walau dalam keterbatasan dia tidak mengambil alasan itu untuk mengatakan tidak bisa melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh sekalipun.



Pada usia 19 bulan, ia diserang penyakit misterius yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar pada usia 7 tahun, sehingga orang tuanya bertemu Johanna (Anne) Mansfeld Sullivan Macy untuk menjadi guru pribadi dan mentor. Annie memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar untuk membaca lewat huruf braille sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, "Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard), khusus wanita. Annie menemani untuk spell textbooks, huruf demi huruf, yang diletakkan ke tangan Helen. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.


Hee Ah Lee merupakan seorang pianis Korea Selatan yang menjadi perhatian dunia dengan permainan pianaonya di tengah keterbatasan fisik yang dia miliki.
Lahir tahun 1985 dari seorang ibu bernama Woo Kap Sun, seorang ibu yang mencintai anak perempuannya sepenuh hati, meski dari sejak dalam kandungan dia mengetahui kalau anaknya akan lahir dengan kecacatan.
Hee Ah Lee merupakan penderita sindrom down, dan dengan kedua tangan yang hanya memiliki empat jari. Kelainan jemari tangan seperti ini disebut lobster claw syndrome, berbentuk seperti capit udang, tanpa telapak tangan.Dia juga terlahir dengan kaki hanya sebatas lutut hingga tidak dapat menginjak pedal piano standar. Untuk itu, pedal sengaja ditinggikan agar bisa diinjak oleh kakinya yang pendek.




 Nick Vujicic dilahirkan dengan tubuh tanpa tangan dan kaki. Ketika kecil, dia nyaris putus asa dan berniat bunuh diri. Itu dilakukan karena Nick sering menjadi sasaran olok-olok anak-anak yang lain. Namun di bangkit dan semangat hidupnya luar biasa. Dia sanggup memberikan inspirasi bagi orang lain. Di usianya yang ke-25 tahun saat ini, lelaki asal Australia itu menjadi motivator andal tingkat dunia.



Perawakannnya kecil dan kurus, penampilannya sederhana, dan bicaranya agak malu-malu. Ia berasal dari sebuah desa yang dikelilingi ladang jagung di Dusun Ngampel Kurung, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sekalipun tidak banyak orang yang tahu, ia adalah seorang yang turut mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.Mulyono (18) adalah salah seorang peraih medali perunggu dalam Olimpiade Biologi Internasional (IBO) 2004 di Brisbane Autralia, Juli 2004. Sebelumnya, ia meraih penghargaan honorable mention DALAM IBO 2003 di Belarusia. Untuk sampai ke tingkat internasional, Mul, demikian panggilan akrabnya, telah menjadi juara di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
Ia berasal dari keluarga sangat sederhana. Sejak ayahnya meninggal, ketika ia masih berusia   (35 hari), ibunya harus bekerja keras di Surabaya, sementara Mul hanya tinggal bersama neneknya yang sudah tua. 



 " teman masih kah kita mencari alasan untuk mengatakan kita tidak akan bisa..
apapun yang kau harapkan , seberat apapun mungkin hidup kita, ya.. selalu ada jalan.
saya pernah mendengar pepatah di angkatan darat Amerika :
DO THE BEST WITH WHAT DO U HAVE AND DO IT NOW ..

kawan saya yakin kita semua memiliki kekurangan tapi, 
walau seandainya kita memiliki keterbatasan untuk apa kita mencari alasan untuk mengatakan tidak bisa, mari kita cari seribu alasan yang mengatakan KITA BISA. :)


by praja-210475

1 komentar:

Posting Komentar

Arsip